Langsung ke konten utama

HAKEKAT PENCIPTAAN

HAKEKAT PENCIPTAAN


HAKEKAT PENCIPTAAN
Wahai sahabatku Fulan.....!
Kosmonitas hanya kumpulan butir pasir dalam genggamannya.
Verbalitas cuma pemahaman tafsir akan keberadaan Dzatnya.
Dibolak-balik logika akal kita, hanya sebatas tahunya indra pada lama mensyukurinya.
Dimensi apa yang mau kita pertaruhkan dengan NYA.
Kerdil,,,,,,kerdil,,,kerdil berada antara keangkuhan kita.
Sombong, congkak bahkan tidak tahu dirilah yang sering kita pertaruhkan dalam kebodohan kita sendiri.
Merasa diri lebih dan sempurna atas semua penciptaanNYA, adalah wujud kesombongan pula.
MAMBANGGAKAN DIRI KARENA MERASA BERAGAMA ISLAM, DAN SEPERTINYA SURGA HANYA KEPUNYAANNYA / KELOMPOKNYA ATAU BAHKAN HANYA AGAMANYA ADALAH WUJUD SYIRRI PENINABOBOAN SYAITHON DALAM HEMBUSAN KESYIRIKANNYA.
Bersyukurlah kita jika dicipta sempurna, dengan selalu berupaya sembari tekat laa haula wala kuwwata illa bil llah.

Para Ruh, para Malaikat, Para Jin dan semua dalam verbalitas apapun sesama makhluk ciptaan Allah SWT.
(Assalamu'alaikum Warohmatullahi wabarokatuh)

Kita semua cuma pelaku yang harus melakukan pekerjaan kita masing-masing yang telah Allah Fitrahkan kepada kita, agar ada hidup dan kehidupan dalam penciptaan-NYA, penciptaan Ruh kita sama, hanya saja jasat kita yang beda.
ada dan tiada, hidup dan mati, adalah penjelmaan sebab akibat ruang waktu yang juga makhluk ciptaannya.
Semua terlahir dalam kun fayakun NYA,
apa yang mau kita pertanya ?
Tertutupnya hijab akan keberadaan, hanya secuil keasyikan tatanan shirotnya.
Agar jalan yang lurus selalu lurus dalam lauh mahfudz NYA,
Sebenarnya....,
Pengalaman kita masing-masing dalam menjalani profesi sebagai makhluk, yang selalu kita prokalmirkan kebenarannya, hanya sebatas meresponnya rasa indra. Selama kita nafas, selama mata kita terbelalak akan haknya, selama telinga kita tergetar gendangnya.
Cinta ilahiyah yang iringi lakunya, hingga kita bisa tersenyum dan tertawa.
Nur sebenarnya Sudah Terang dijiwa, namun kegelapan nafsu mencumbunya hingga ketidak tahuan dan keraguan merengkuh atas kita.

Makhluk sesama ciptaan Allah dalam dimensi apapun, Nafsu yang dicipta Allah SWT ke kita berbeda-beda, sesuai haknya. Mengertilah akan hakekat penciptaannya.
INILAH HIDUP......!!!
Dalam dimensi waktu dan ruang sebenarnya NISBI BELAKA.
Kebahagiaan sebenarnya, apabila kita dipertemukan dengan yang membuat kita. Patuh, tunduk menghadap menikmati wajah agungnya.
Allahummasholli'ala Muhammad, Wa salammu'alaikum Wr. Wb.
SELASA, 8 Dzulhijjah 1428 H. HAMAS G-19
Semua Sahabat Ku sesama Makhluk Ciptaan Allah SWT.Dalam dimensi Ruh maupun Jasad.
Para Ruh, para Malaikat, Para Jin dan semua dalam verbalitas apapun sesama makhluk ciptaan Allah SWT.
(Assalamu'alaikum Warohmatullahi wabarokatuh)
Wahai saudaraku....,menurutku...,
Kosmonitas hanya kumpulan butir pasir dalam genggamannya.
Verbalitas cuma pemahaman tafsir akan keberadaan Dzatnya.
Dibolak-balik logika akal kita, hanya sebatas tahunya indra pada lama mensyukurinya.
Dimensi apa yang mau kita pertaruhkan dengan NYA.
Ciptaan yang maha luas dengan makhluk pelbagai jisim wujudnya sering kita lupakan eksistensinya.
Sehingga kita sering merasa sendirian dan menganggap kita sajalah yang tersempurnakan laku dan kejadiannya.
Kerdil,,,,,,kerdil,,,kerdil berada antara keangkuhan kita.
Sombong, congkak bahkan tidak tahu dirilah yang sering kita pertaruhkan dalam kebodohan kita sendiri.
Merasa diri lebih dan sempurna atas semua penciptaanNYA, adalah wujud kesombongan pula.
MAMBANGGAKAN DIRI KARENA MERASA paling beragama, DAN SEPERTINYA SURGA HANYA KEPUNYAANNYA / KELOMPOKNYA ATAU BAHKAN HANYA AGAMANYA ADALAH WUJUD SYIRRI PENINABOBOAN SYAITHON DALAM HEMBUSAN MENSYIRIKAN-NYA.
Bersyukurlah kita jika dicipta sempurna, dengan selalu menyadari bahwa “tiada daya dan kekuatan melainkan darinya, tuhan mahasuci pencipta malaikat dan ruh dalam segala jisimnya, ALLAH SWT.
Saudara-saudariku sesama makhluk ciptaan Allah, dalam di mensi waktu dan ruang yang masih fana ini.
Para Ruh, para Malaikat, Para Jin dan semua dalam verbalitas apapun sesama makhluk ciptaan Allah SWT. Kita semua cuma pelaku yang harus melakukan pekerjaan kita masing-masing yang telah Allah Fitrahkan kepada kita, agar ada hidup dan kehidupan dalam penciptaan-NYA, wujud penciptaan Ruh kita sama, hanya saja jasat kita yang beda.
ada dan tiada, hidup dan mati, adalah penjelmaan sebab akibat ruang waktu yang juga makhluk ciptaannya.
Semua terlahir dalam kun fayakun NYA,
apa yang mau kita pertanya ?
Tertutupnya hijab akan keberadaan, hanya secuil keasyikan tatanan shirotnya. Agar jalan yang lurus selalu lurus dalam lauh mahfudz NYA,
Sebenarnya....,
Pengalaman kita masing-masing dalam menjalani profesi sebagai makhluk, yang selalu kita prokalmirkan kebenarannya, hanya sebatas meresponnya rasa indra. Selama kita nafas, selama mata kita terbelalak akan haknya, selama telinga kita tergetar gendangnya.
Cinta ilahiyah yang iringi lakunya, hingga kita bisa tersenyum dan tertawa.
Nur sebenarnya Sudah Terang dijiwa, namun kegelapan nafsu mencumbunya hingga ketidak tahuan dan keraguan merengkuh atas kita.
Jasad ini hanya bungkusnya Ruh, Jasad yang pantas menyandang gelar mati, sedangkan Ruh tidak. Perpindahan ruh dari satu alam kelam lain inilah yang namanya mati. Sebenarnya Ruh kita telah tahu proses penciptaannya, namun ketika di beri wadah jasad, Ia membisu dalam tahunya. Apakah terlalu kotor jasad kita ?
Makhluk sesama ciptaan Allah dalam dimensi apapun, Nafsu yang dicipta Allah SWT ke kita berbeda-beda, sesuai haknya.
Mengertilah akan hakekat penciptaannya.
INILAH HIDUP......!!!
Dalam dimensi waktu dan ruang yang masih fana ini, sebenarnya NISBI BELAKA.
Kebahagiaan hakiki, apabila kita dipertemukan dengan yang membuat kita. Patuh, tunduk menghadap menikmati wajah agungnya.
Subhanallah....inilah surga kenikmatan Rasa penciptaan yang sebenarnya.
Yang tak mampu terbeli oleh surga sekalipun.
Ashadualaa ila haillallah, Waashaduanna muhammadar rasulullah.
Wa salammu'alaikum Wr. Wb.
Rewrite : 13 Agustus 2008, HAMAS G-19

Popular Posts

close
Gabung Grup Facebook Kami