Langsung ke konten utama

kandungan dalam abu bromo


aloysius b kurniawan
ILUSTRASI: Kini warga semakin jauh mencari pakan ternak ke lokasi yang tidak terlalu banyak berabu Gunung Bromo atau harus membelinya satu benggek Rp 5.000.


Masyarakat diminta waspada dan hati-hati dan diimbau mengenakan masker bila beraktivitas keluar rumah. Abu vulkanik yang keluar dari kawah Bromo dan mengguyur sejumlah wilayah Probolinggo, Lumajang, Malang, Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya juga Madura mengandung lapili dan silika.
Selain mengganggu penglihatan dan pedih bila kena mata, abu vulkanik menyebabkan gangguan pernapasan hingga infeksi saluran pernapasan akut. Lapili merupakan bahan letusan gunung api berdiameter 2 mm hingga 50 mm dan berbentuk lava berongga yang kaku atau membundar.
Silika atau ada yang menyebut silikat merupakan material mineral kuarsa, silikon dioksida (SiO2). Bila terhirup, silikat bisa menyebabkan peradangan pada paru-paru yang dalam istilah kedokteran disebut silikosis.
Ketinggian rata-rata asap yang keluar dari kawah Bromo antara 1.200 meter dan 1.500 meter ke arah timur laut dan utara. Kegempaan tremor yang tercatat di pos pantau Cemorolawang rata-rata beramplitudo 15 mm hingga 30 mm.
Pemerintah Kabupaten Probolinggo mengimbau masyarakat mengenakan masker bila keluar rumah. Sebanyak 300.000 masker disiapkan dan dibagikan secara gratis. Namun, ada juga masyarakat yang memanfaatkan kesempatan berjualan masker Rp 1.000 hingga Rp 2.000.
Erupsi Gunung Bromo mendorong partai politik dan organisasi kemasyarakatan untuk bergotong royong membersihkan abu. Sejumlah kader partai membersihkan tumpukan abu di depan masjid. Ada pula yang membagikan masker. Sementara itu, sejumlah sukarelawan juga menyingkirkan dahan dan tumpukan abu dari jalanan.
Adapun setiap keluarga di Dusun Punjul menerima bantuan 5 kg beras dari Departemen Sosial.


sumber http://regional.kompas.com/read/xml/2010/12/25/15250536/Abu.Bromo.Mengandung.Lapili.dan.Silika-14

Popular Posts

close
Gabung Grup Facebook Kami