Tingkat polusi memang sudah sedemikian parahnya. Bahkan sudah sampai pada kehidupan ikan Paus...yang biasanya relatif kecil dibanding ikan lainnya. Namun bila ikan Paus pun sudah tercemar dengan logam-logam berat ini...apakah ini pertanda buruk bagi kehidupan manusia di muka bumi...? Simak artikel berikut:
Racun pada Paus Pertanda Buruk bagi Manusia
Morocco - Sperma ikan paus bahkan di beberapa wilayah terpencil di kawasan perairan telah mengandung racun dan logam berat dalam tingkat tinggi.
Ilmuwan Amerika dalam sebuah laporan menunjukkan tingginya tingkat kadmium, aluminium, kromium, timah, perak, dan titanium merkuri dalam sampel jaringan yang diambil dari hampir seribu ikan paus selama lima tahun. Di daerah kutub pada perairan khatulistiwa, ikan paus telah terkena polutan akibat limbah manusia yang berada ribuan kilometer jauhnya, kata para peneliti.
"Kontaminasi ini, saya pikir, akan mengancam pasokan makanan manusia. Ini juga akan mengancam keberadaan paus dan hewan lain yang hidup di laut," kata ahli biologi Roger Payne, pendiri dan presiden Ocean Alliance, kelompok riset dan konservasi yang membuat laporan ini.
Penemuan itu menemukan merkuri sebanyak 16 per satu juta pada paus. Ikan lain yang terkena merkuri seperti hiu dan swordfish, yang juga dikhawatirkan dapat berdampak buruk bagi anak dan perempuan hamil, memiliki tingkat persebaran sekitar 1 per sejuta hewan.
Studi menunjukkan paus rata-rata 2,4 bagian per juta merkuri, tetapi penulis laporan mengatakan organ-organ mereka mungkin memiliki tingkat jauh lebih tinggi daripada yang terdapat sampel kulit.
"Kehidupan laut seluruh hanya sarat dengan serangkaian kontaminan, sebagian besar yang telah dikeluarkan oleh manusia," kata Payne dalam wawancara di sela-sela pertemuan tahunan Komisi Ikan Paus Internasional.
Payne mengatakan ikan paus sperma, yang menempati puncak rantai makanan, menyerap kontaminan dan meneruskannya ke generasi berikutnya ketika perawat wanita betis.
"Apa yang sebenarnya dia lakukan adalah pembuangan akumulasi hidupnya dari hal-hal yang larut dalam lemak ke bayinya," katanya, dan setiap generasi diteruskan lebih ke yang berikutnya.
Akhirnya, ujar Payne, ini bisa membahayakan kontaminan makanan laut, sumber utama protein hewani untuk satu miliar orang.
"Anda bisa memberikan argumen yang kuat untuk mengatakan bahwa ini merupakan ancaman kesehatan terbesar yang pernah dihadapi oleh manusia. Saya memperkirakan bahwa ini akan mempersingkat kehidupan jika terus terjadi,” kata Payne lagi.
Payne menyebutkan bahwa kelompoknya yang melakukan penelitian senilai US$5 juta (Rp45,5 miliar) merupakan penelitian paling komperhensif yang pernah dilakukan menyangkut penyebaran polusi di laut.
sumber:inilah.com